Pengertian Diferensiasi Sosial, Ciri dan Bentuk-bentuk Diferensiasi

Table of Contents
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas salah satu kajian sosiologi yaitu diferensiasi sosial atau perbedaan sosial. Pada dasarnya diferensiasi menunjukkan adanya keragaman dalam sebuah komunitas. Baik ditinjau dari suku, adat istiadat, bahasa, ras, budaya, agama, dan lain sebagainya. Konsep diferensiasi sosial tidak harus diartikan sebagai suatu diferensiasi derajat dan martabat manusia. Konsep diferensiasi sosial menunjukkan adanya diferensiasi yang terdapat pada masyarakat tanpa memandang kelas-kelas sosial yang bersifat hierarchies. Dengan demikian, konsep diferensiasi sosial lebih diartikan sebagai keragaman yang bersifat horisontal, bukan pembedaan kelas yang bersifat vertikal.


Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial atau perbedaan sosial dapat kita artikan pembedaan warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horisontal (sejajar). Sedikit berbeda dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang mengelompokkan masyarakat ke dalam struktur kelas yang bersifat hierarkhies dan vertical, diferensiasi sosial atau diferensiasi sosial mengelompokkan masyarakat secara horizontal, yakni pengelompokan masyarakat dari sudut fisik semata.

Namun demikian, stratifikasi sosial (pelapisan sosial) dan diferensiasi sosial (perbedaan sosial) memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menunjukkan adanya keanekaragaman yang terjadi dalam sebuah masyarakat.  Walaupun terkadang menimbulkan beberapa masalah seperti konflik, keanekaragaman  seperti  ini  merupakan  potensi  pembangunan  tersendiri yang patut disyukuri. Keanekaragaman yang ada dalam masyarakat akan memicu proses dinamika dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Ciri-ciri Diferensiasi Sosial

Ada beberapa ciri yang biasanya digunakan sebagai tolak ukur diferensasi sosial. Ciri-ciri ini merupakan identitas khas yang menjadikan suatu kelompok tampak berbeda dengan kelompok lainnya. Adapun ciri-ciri diferensiasi sosial yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Ciri-ciri fisik, 
Yakni ciri-ciri yang berhubungan dengan sifat-sifat kasat mata yang ditunjukkan oleh ras, sepertibentuk dan warna rambut, warna kulit, postur tubuh, bentuk dan warna mata, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya ciri-ciri fisik yang ditunjukkan oleh manusia merupakan anugerah Alloh Ta'ala sehingga adanya bentuk-bentuk diskriminasi seperti politik aphartheid atau rasdiskriminasi yang sempat diterapkan di Afrika Selatan merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan. Bahkan dalam ajaran islam disebutkan bahwa Alloh sekali-kali tidak menilai manusia dari bentuk dan ciri fisiknya, akan tetapi lebih pada hati dan amal kebajikannya.

b.Ciri-ciri Sosial
Adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan fungsi warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana sudah maklum bahwa setiap warga masyarakat memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda yang berkaitan dengan profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian sehari-hari, baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan sosial. Profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian yang dipilih oleh seseorang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang bersifat vertikal, melainkan menunjukkan adanya perbedaan bakat dan minat antara orang yang satu dengan orang yang lain yang bersifat horisontal.

c. Ciri-ciri budaya
Merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan adat istiadat dan ke- budayaan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Setiap bangsa memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Di Indonesia saja, terdapat sekitar dua ratusan sistem adat dan sistem budaya, seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Madura, Lombok, Batak, Dayak, dan lain sebagainya. Dalam cakupan dunia tentu sistem adat dan system budaya akan semakin banyak jumlahnya. Masyarakat Asia, Afrika, Australia, Eropa, dan Amerika tentu mamiliki karakteristik yang khas yang membedakan satu sama lain.

Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Berdasarkan ciri-ciri di atas (fisik, sosial, dan budaya) bentuk-bentuk diferensiasi sosial (perbedaan sosial) dapat dibedakan atas enam macam, yaitu: diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin, ras, profesi, klan, suku bangsa, dan agama.

Pengertian Diferensiasi Sosial
Gb. Jenis kelamin pria dan wanita diperoleh secara kodrati

a.    Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin 
Secara alamiah dan kodrati, pria dan wanita terlahir dengan berbagai perbedaan fisik, sifat maupun kecenderungan. Laki-laki pada umumnya lebih kuat secara fisik dan menyukai hobi serta profesi yang lebih menantang dibandingkan perempuan yang diciptakan lebih lemah secara fisik. Jika hal seperti itu terjadi semata-mata merupakan kecenderungan alamiah yang ada pada diri pria dan wanita, bukan diskriminasi.

b.  Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras
Ras merupakan pengelompokan manusia yang didasarkan atas ciri-ciri fisik atau biologis yang melekat pada diri manusia. Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti postur tubuh, bentuk dan warna rambut, bentuk dan warna mata, warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir, bentuk wajah, dan lain sebagainya. 

c. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi
Yaitu diferensiasi yang didasari suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan seperti guru, seniman, dokter, arsitek, militer, olah ragawan, politisi, petani, advokat, pedagang, pengusaha, dan lain sebagainya.

d.  Diferensiasi Sosial Berdasarkan Klan
Klan merupakan suatu satuan sosial yang didasarkan atas hubungan darah atau keturunan (geneologis). Biasanya klan atau kelompok kekerabatan ditarik berdasarkan garis keturunan (unilateral). Dalam klan dikenal istilah patrilinel dan matrilineal. Istilah patrilineal, adalah  kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan dari pihak bapak sedangkan matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan dari pihak ibu.

Bentuk klan dapat dengan mudah kita temukan di Indonesia, salah satunya klan yang ada pada budaya Batak yang disebut dengan marga, seperti Marga Simanjuntak, Marga Hutabarat, Marga Harahap, Marga Hutagalung, Marga Hutauruk, dan lain sebagainya. 

e.   Diferensiasi Sosial Berdasarkan Suku Bangsa
Diferensiasi suku bangsa bersifat horisontal sehingga masing- masing suku bangsa memiliki persamaan derajat, harkat, dan martabat. Ciri-ciri yang pa- ling menonjol yang merupakan identitas suku bangsa adalah bahasa dan kebudayaan. Oleh karena itu, diferensiasi sosial (perbedaan sosial) berdasarkan suku bangsa sering ditunjukkan dengan adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.

f. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama
Agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Semua ajaran agama mengatur hubungan, baik hubungan antara sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan.