Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia dari Masa ke Masa
Table of Contents
Sebagaimana pada artikel Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi yang kami terbitkan sebelumnya. Kita memahami bahwa Ilmu Sosiologi tidak muncul begitu saja. Namun ada latar belakang dan persoaalan tertentu yang mendorong para ilmuan meletakkan dasar-dasar ilmu yang termasuk dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial ini.
Pada mulanya sosiologi masih dianggap sebagai rumpun ilmu filsafat atau lebih dikenal dengan filsafat sosial. Pada saat itu materi filsafat sosial masih mengandung unsur etika yang membahas tentang bagaimana seharusnya masyarakat itu (das solen) sehingga belum dapat disenut sebagai ilmu Sosiologi seperti yang kita kenal sekarang. Yang lebih cenderung membahas realita yang ada pada masyarakat (das sein).
Adapun Sejarah Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia bisa kita rangkumkan dalam beberapa poin, di antaranya:
- Secara perorangan, pemikiran sosiologi mulai nampak pada pemikiran para sastrawan dan tokoh Indonesia masa lalu. Sri Pasuka Mangkunegoro IV melalui dengan karyanya Wulung Reh dan Ki Hajar Dewan Tara dengan organisasi pendidikan Taman Siswanya merupakan segelintir tokoh yang telah mempraktikan konsep-konsep sosiologi dalam karya-karyanya.
- Pada masa penjajahan Belanda. Para ilmuan dan penulis Belanda juga banyak menjadikan masyarakat Indonesia sebagai objek penelitian sosiologi sebagai langkah untuk memperkuat kuku-kuku kolonialis di bumu pertiwi. Nama-nama seperti Snouck Hurgronje, van Vollenhoven, dan Ter Haar merupakan contoh orang Belanda yang telah menulis keadaan sosial di Indonesia.
Pada masa ini, Sosiologi secara formal diajarkan di sekolah tinggi hukum (Rechts Shoge School) di jakarta sebelum akhirnya ditiadakan mulai tahun 1934-1935. - Pada tahun 1948, Prof, Mr. Soenario Kolopaking menjadi dosen pertama yang memberikan kuliah sosiologi di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta atau sekarang dikenal dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Beliau juga menjadi dosen pertama yang menyampaikan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia. Karena pada masa sebelumnya, sosiologi selalu diajarkan dalam bahasa Belanda.
- Tidak jauh dari kemerdekaan Indonesia, mulai bermunculan buku-buku sosiologi karangan orang Indonesia. Antaralain; Sosiologi Indonesia oleh Mr. Djody Gondokusumo (1946), Diklat Sosiologi oleh Bardosono (1950). Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia oleh Hasan Shadily, M.A, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas dan Pengantar Sosiologi Pengetahuan Hukum dan Politik oleh Major Palok (1967) dll.
- Pada awalnya Sosiologi hanya diajarkan di Perguruan tinggi sebagai ilmu pengetahuan muri, namun semenjak terjadi berbagai ganjalan sosial yang menghambat keberlangsungan pembangunan, sosiologi mulai diajarkan sebagai ilmu terapan untuk membantu menanggulangi masalah tersebut. Dan pada akhirnya sosiologi sejak itu mulai diajarkan tidak hanya pada mahasiswa saja, namun siswa bangku sokolah menengahpun sudah dikenalkan pada sosiologi.